SEXUAL DISFUNCTION

SEXUAL DISFUNCTION




PENGERTIAN

Oleh: Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi Istilah gangguan fungsi seksual atau disfungsi seksual menunjukkan adanya gangguan pada salah satu atau lebih aspek fungsi seksual.

• Gangguan fungsi seksual adalah gangguan pada salah satu atau lebih aspek fungsi seksual.

• Gangguan fungsi seksual dapat terjadi pada dorongan seksual, reaksi organ kelamin terhadap rangsangan sampai pada orgasme sebagai puncak reaksi seksual.

• Disfungsi seksual dapat terjadi pada pria dan wanita



Apa saja penyebab gangguan fungsi seksual ?

Pada dasarnya gangguan fungsi seksual disebabkan oleh faktor fisik dan psikis

Penyebab fisik dapat berupa kelainan lokal pada organ kelamin maupun karena suatu penyakit sistemik. Sedangkan penyebab psikis adalah hal-hal kejiwaan yang mengurangi atau menghilangkan reaksi seksual pada seseorang.



BEBERAPA GANGGUAN FUNGSI SEKSUAL

BERDASARKAN HASRAT SEKS DAN DERAJAT KEPUASAN

1. PROSTITUSI: bentuk penyimpangan seksual, dimana terdapat pola organisasi impuls2/dorongan seks yang tidak wajar. Ada dorongan seks yang tidak terintegrasi dalam kepribadian, dimana relasi seks itu sifatnya immpersonal, tanpa afeksi dan emosi, berlangsung cepat, tanpa mendapatkan orgasme dipihak wanita. Sehingga terjadi komersialisasi seks

2. PROMISCITY: pola hub seks yg ekstrim, dg banyak pasangan dan siapa saja. Wanita = Amatrice, Pria =Amateur/Don Juan

3. ADULTERY: hub seks yg dilakukan seorang yg telah terikat pernikahan dg org lain yg bukan pasangan sahnya.

4. SEDUIRE: bentuk bujuk rayu seseorang utk berbuat mesum, yang akhirnya akan melakukan senggama.

5. NIMFOMANIA: kondisi wanita dg nafsu seks yg luar biasa (Hypersex) dan selalu berkeinginan melampiaskan nafsu seksnya berulang kali

6. SATYRIASIS: kaum laki2 yg memilki hasrat seks yg terlalu menggebu2. seringkali disertai Priaprisme (ereksi) secara terus menerus.

7. ANORGASME: ejakulasi yg terjadi tidak diikuti oleh kenikmatan dan kepuasan

8. FRIGIDITAS: wanita yg tidak atau kurang berkeinginan seks

9. DYSPAREUNIA: kesulitan dlm melakukan senggama karena muncul rasa sakit

10. VAGINISMUS: peristiwa konstraksi atau penegangan, pengerasan yg datang tiba2 ketika penis penetrasi.

11. INITIAL COITUS DIFFICULTIES: kesulitan senggama pertama, karena kurangnya pengetahuan atau pengalaman kedua pihak

12. EJAKULASI PREMATUR: pengeluaran sperma secara dini,

13. COPULATORY IMMPOTENSI & PSYKOGENIC ASPERMIA:

- CI merupakan gejala immpotensi pada seorang pria dimana penis dpt ereksi tetapi sesudah penetrasi dalam vagina tiba2 menjadi lemas

- PA adalah tidak keluarnya sperma.

14. IMMPOTENSI : pria yg tidak melakukan senggama meskipun ada keinginan, akibat penis tidak mampu ereksi atau tidak mampu mempretahankan ereksinya.





2. BERDASARKAN PASANGANNYA

1. HOMOSEKSUAL: merasa tertarik dan mencintai pada kelamin sejenis. Pria = Gay, wanita = Lesbian

2. LESBIANISME

3. ZOOFILIA/BESTIALITY:tindakan pemuasan seks dg menggunakan BINATANG dlm senggama.

4. NEKROFILIA: menggunakan mayat sebagai media pemuas seks, baik dg melihatnya atau senggama dg mayat. Terkadang diikuti dg mutilasi

5. PORNOGRAFI & OBSCENTY: obcenity merupakan pola TL, gerak gerik, perkataan dan ekspresi lainnya yg bersifat erotis, dg cara yg jorok dan menjijikan

6. PEDOFILIA: org dewasa yg menyalurkan kepuasan seks pada anak2

7. FETISHISME:tindakan seksual dg menggunakan benda-benda tertentu

8. FROTTAGE: penyaluran kepuasan seks dg cara membelai-belai, mengelus2 dan meraba2 org yg disenanginya, tanpa disadari oleh sang korban.

9. GERONTOSEKSUALITY: pemuda yg lebih menyykai berhubungan seks dg wanita tua atau berumur lanjut.

10. INCEST: hub seks diantara pria dan wanita di dalam ataupun diluar ikatan perkawinan, keduanya masih memilki tali kekerabatan

11. SALIROMANIA: pria yg mendapatkan kepuasan seks dg jalan mengotori atau menodai badan dan pakaian wanita

12. WIFESWAPPING: mengundi kunci2 kamar yg berisi masing2 diantara para suami anggota klub (sleutelclub=klub kunci)

13. MISSOFILIA, KOPROFILIA & UROFILIA: melakukan senggama dibarengi dg kesenangan mengotak-atik tinja, air seni.



3. BERDASARKAN CARA-CARA PEMUASANNYA

1. ONANI/MASTURBASI: merangsang alat kelaminnya sendiri secara manusal (dg tangan), secara digital dg jari2 ataupun cara lainnya.

2. SADISME: mendapatkan kepuasan seks dg menyiksa pasangannya secra fisik dan mental

3. MASOKHISME & SADOMASOKHISME: cara pemuasab seks dg jln menyiksa diri secara mental dan fisik

4. VAYEURISME, PEEPING TOM: mencari kepuasan seks dg melihat orang telanjang atau senggama

5. EKSHIBIONISME: pemuasan seks dg cara memperlihatkan genitalnya pada orang lain yg tidak ingin melihatnya.

6. SKOPTOFILIA: mendapatkan kepuasan seks dan dpt menghayati orgasme dg cara melihat proses senggama orang lain dan melihat genital orang lain.

7. SKATOLOGIA: penyimpangan seks dg menggunakan media telepon/komputer/internet sbg sarana mendapatkan kepuasan seks

8. TRANSVESTISISME: kepuasan seks dg cara mengenakan pakaian dari lawan jenisnya

9. TRANSSEKSUALISME: gejala ketidakpuasan seseorang pd jenis kelamin yg dimilkinya karena memliki seksualitas yg berlawanan

10. TROILISME/TRIOLISME: senggama yg dilakukan dg mengajak orang ke-3 untuk menonton pertunjukan senggamanya

11. SEKSUALORALISME: seseorang yg telah kehilangan orientasi vagina, atau kehilangan orientasi penis dlm senggama

12. SODOMI/SEKSUAL ANALSME: pemakaian anus utk bersenggama



4. BERDASARKAN KESULITAN:

1. DESIRE PHASE DIFFICULTIES

a. Inhibited sexual desire (ISD): characterized by a lack of interest in sexual fantasy and activity

b. Sexual aversion is an extreme irrational fear of sexual activity

2. AROUSAL DIFFICULTIES

a. a lack of vaginal lubrication indicates an inhibition of the vasocongestive response

b. erectile inhibition can be primary (never having completed vaginal or anal) or secondary (previously able to attain and maintain erections)

3. ORGASM DIFFICULTIES

4. VAGINISMUS



APA AKIBAT DISFUNGSI SEKSUAL?

• Akibatnya dapat menimbulkan kekecewaan pada diri sendini, juga dapat mengakibatkan disfungsi seksual pada pasangannya. Banyak pria yang mengalami disfungsi seksual tetapi tidak menyadari bahwa dapat menimbulkan akibat bagi pasangannya. Demikian juga, banyak wanita yang mengalami disfungsi seksual tidak berpikir bahwa pada akhirnya dapat menimbulkan disfungsi seksual pada pasangannya

• Maka disfungsi seksual, yang pada awalnya hanya dialami oleh salah satu pihak saja, kemudian dapat menjadi disfungsi seksual yang dialami oleh pasangan itu. Pada akhirnya, ketika masalah itu telah mengancam keutuhan hubungan pribadi keduanya, kerap terjadi kesulitan untuk menentukan penyebab awalnya. Pihak pria menyalahkan pihak wanita karena dianggap tidak bersedia melakukan hubungan seksual, sedang pihak wanita menyalahkan pihak pria yang telah mengakibatkan dirinya menjadi tidak bergairah lagi melakukan hubungan seksual..



BAGAIMANA MENGATASI GANGUAN FUNGSI SEKSUAL ?

Gangguan fungsi seksual dapat diatasi sesuai dengan penyebabnya, apakah fisik atau psikis. Bila penyebabnya psikis maka diatasi dengan konseling seksual, dan bila penyebabnya fisik diobati dengan obat-obatan, terapi nutrisi dan penggunaan alat Bantu. Ada penderita yang dapat sembuh dengan satu jenis terapi namun ada pula yang memerlukan kombinasi berapa terapi untuk mendapatkan kesembuhan yang optimal

Keberhasilan terapi sangat bergantung dari jenis disfungsi seksual, penyebabnya, lama terjadinya dan faktor penyulit lain.



BAGAIMANA MENCEGAH DISFUNGSI SEKSUAL?

Beberapa petunjuk berikut diharapkan dapat mencegah terjadinya disfungsi seksual.

• Menerima informasi yang benar tentang seksualitas wanita dan pria.

• Menghindari pengalaman seksual yang tidak menyenangkan atau traumatik, termasuk hubungan seksual pertama kali.

• Memelihara kesehatan tubuh secara umum.

• Menjaga keseimbangan dalam hidup sehari-hari, antara kesibukan dan relaksasi.

• Menghindari tekanan mental yang berlebihan.

• Tidak menggunakan obat atau bahan kimia tanpa indikasi yang jelas dan tanpa petunjuk tenaga ahli.

• Membina komunikasi seksual yang baik dengan pasangan.

• Membina kehidupan seksual dengan pasangan agar berlangsung harmonis.

• Menghindari suasana yang menjemukan dalam hubungan sehari-hari dengan pasangan.

• Segera berkonsultasi dengan tenaga ahli bila merasakan ada masalah seksual. *