Depresi


DEPRESI



Depresi merupakan akibat stress yang terjadi, sperti kondisi berkabung akibat kematian pasangan, karena perpisahan atau perceraian, masalah keuangan, pensiun, berakhirnya percintaan, kondisi-kondisi seperti itu yang dapat menyebabkan individu menjadi depresi.

Depresi secara biologis diakibatkan adanya predisposisi herediter, faktor ketidakseimbangan biokimia dan faktor neurofisiologis dan neuroendokrin. Sedangkan faktor psikososial karena adanya stress penyebab predisposisi kepribadian dan karekateristik kognitif, perasaan tak berdaya dan hilangnya harapan, defense ekstrim terhadap stress dan masalah interpersonal.



Dibawah ini gejala-gejala yang berkaitan dengan Depresi :

Gejala Utama (pada derajat ringan, sedang dan berat)

- Afek depresif

- Kehilangan minat dan kegembiraan

- Berkurangnya energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.



Gejala lainnya :

(a) Konsentrasi dan perhatian berkurang

(b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang

(c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

(d) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis

(e) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

(f) Tidur terganggu

(g) Nafsu makan berkurang.



Episode depresi Terbagi pada empat bagian

1. Episode Depresif ringan

Seseorang dikatakan depresi ringan, apabila :

• Sekurang-kurangnnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi.

• Ditambah sekurang-kurangnnya 2 dari gejala lainnya; (a) hingga (g)

• Tidak boleh ada gejala yang berat di antaranya.

• Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnnya sekitar 2 minggu.

• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.



2. Episode depersif Sedang

Seseorang dikatakan depresi sedang, apabila :

• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan.

• Ditambah sekurang-kurangnnya 3 (sebaiknya 4) dari gejala lainnya.

• Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu.

• Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.



3. Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik

• Semua 3 gejala utama depresi harus ada

• Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat.

• Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci. Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih dapat dibenarkan.

• Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.

• Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.



4. Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik

• Episode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut episode depresif berat tanpa gejala psikotik tersebut diatas

• Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau melapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor. Jika diperlukan waham atau halusinasi adapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek (moodcongruent).



5. Gangguan Depresif Berulang

• Gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari :

- Episode depresi ringan

- Episode depresi sedang

- Eposide depresi berat

Episode masing-masing rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan ganguan bipolar.

• Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan hiperaktivitas yang memenuhi kriteria mania.

Namun kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat dari peninggalan afek dan hiperaktivitas ringan yang memenuhi criteria hipomania. Segera sesudah suatu episode depresif (kadang-kadang tampaknya dicetuskan oleh tindakan pengobatan depresif)

• Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada usia lanjut (untuk keadaan ini, kategori ini harus tetap digunakan)

• Episode masing-masing dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stress atau trauma mental lain (adanya stress tidak esensial untuk penegakkan diagnosis).

6. Gangguan Depresif berulang, Episode kini ringan

Untuk diagnosis pasti :

a) Kriteria untuk gangguan depresif berulang, harus dipenuhi dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan, dan

b) Sekurang-kurangnnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

7. Gangguan Depresi Berulang, Episode Kini Sedang.

a) Kriteria untuk gangguan depresif berulang harus dipenuhi dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif sedang dan

b) Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama 2 minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

8. Gangguan Depresi Berulang, Episode Kini Berat tanpa Gejala Psikotik

Untuk diagnosis pasti :

a) Kriteria untuk gangguan depresif berulang harus dipenuhi, dan episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode berat tanapa gejala psikotik, dan

b) Sekurang-kurangnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

9. Gangguan Depresi Berulang, Episode Kini Berat dengan Gejala Psikotik

a) Kriteria untuk gangguan depresif berulang harus dipenuhi, dan episode sekrang harus memenuhi krteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik, dan

b) Sekurang-kurangnnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

10. Gangguan Depresi Berulang, Kini dalam Romisi

Untuk diagnosis pasti :

a) Kriteria untuk gangguan depresif berulang harus pernah dipenuhi di masa lampau, tetapi keadaan sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif dengan derajat keparahan apa pun atau gangguan lain, dan

b) Sekurang-kurangnnya dua episode telah berlangsung masing-masing selama minimal 2 minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.



Model Helplessness berpandangan bahwa depresi merupakan akibat dari pengalaman masa lalu dengan kondisi aversive yang tidak terkontrol. Seorang individu helpness mempelajari bahwa respond hasil akhir tidaklah berkaitan, jadi tingkah laku yang diarahkan pada suatu tujuan tertentu tidaklah berguna. Model ini kemudian memberikan penekanan khusus pada catributional style of the psychologically depressed individual. Pengalaman “helplessness”mengajarkan seseorang bahwa ia tidak dapat mengontrol kehidupannya, sehingga menjadi apatis dan depresi.

Carl Rogers salah seorang tokoh humanistic memandang bahwa pada setiap diri seseorang memiliki potensi-potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh secara kreatif, kegagalan dalam mewujudkan potensi-potensi ini disebabkan oleh pengaruh yang bersifat menjerat dan keliru dari latihan yang diberikan oleh orang tua, serta pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Namun pengaruh-pengaruh yang merugikan ini dapat teratasi apabila individu mau menerima tanggung jawab untuk hidupnya sendiri.